"Wifi, apa itu?"
"Dunia digital yang menghubungkan manusia tanpa kabel."
"Oh, aku sudah memikirkannya tahun delapanpuluhan hahaha."
Itulah  sepenggal obrolan Sam ketika akhirnya bertemu kembali dengan sang ayah,  Kevin Flynn. Kevin adalah pembuat video game handal. Kepada Sam ketika  masih kanak-kanak dia bercerita mengenai salah satu kreasinya. Dia  menyebut sesosok karakter bernama Clu, dan sebuah dunia bernama Grid.  Kevin berjanji akan menunjukkan kepada Sam dunia rancangannya itu. 
Tapi,  malam itu, pada 1989, setelah meninggalkan kamar Sam, Kevin menghilang.  Lalu waktu melompat ke masa ketika Sam telah berumur 27 tahun. Sebuah  pesan misterius datang kepadanya, yang membuatnya mengunjungi kembali  kantor lama sang ayah, dan dia menemukan sebuah ruangan penuh komputer.  Dan, cling! Sam pun lenyap, dan muncul kembali dalam dimensi dunia yang  berbeda. Serombongan makluk menjemputnya. 
Sam dibawa ke sebuah  arena yang mengingatkan kita pada pertarungan para Gladiator zaman  Romawi. Bedanya, yang harus dihadapi oleh Sam adalah makluk-makluk  program. Atau, ini seperti permainan Quidditch dalam 'Harry Potter'  --bedanya, para penyihir cilik itu bersenjata Snitch, sedangkan  makluk-makluk di Grid bersenjata cakram yang bercahaya. 
Di  tengah usaha Sam bertahan dan menyelamatkan diri, seorang perempuan  cantik dan seksi muncul menyelamatkannya, dan mengantarkannya pada  seorang lelaki tua, yang tak lain ternyata Kevin, ayahnya!
'Tron  Legacy' adalah fantasi fiksi ilmiah generasi digital. Lupakan alien yang  menyerbu bumi, atau obsesi pada kehidupan di Planet Mars. Selamat  datang di "Middle Earth" generasi video game. Dalam cerita horor kita  sudah cukup akrab dengan imajinasi yang menggambarkan seorang penulis  novel seram yang terhisap masuk ke dalam dunia karangannya. 
Pada  'Tron Legacy', Kevin sang pencipta video game, dan Sam anaknya,  terperangkap ke dalam permainan yang dirancangnya. Para user harus  menghadapi program-program ciptaannya sendiri. Seperti Dokter  Frankenstein yang dikejar-kejar oleh monster gagal yang ia ciptakan dari  potongan-potongan tubuh. Clu adalah monster Frankenstein alam digital  yang kecewa dan menuntut tuannya. 
Sutradara Joseph Kosinski,  berdasarkan naskah Edward Kitsis dan Adam Horowitz, terasa tidak mulus  menuangkan fantasi itu. Cerita yang lemah membuat alur berjalan lambat  dan membosankan, terutama pada bagian awal. Konflik yang tak begitu  tajam pun diselesaikan dengan mudah. Namun, kita dimanjakan dengan  panorama Grid yang futuristik, dengan arsitektur dan interior yang  mewah, serta kendaraan-kendaraan yang hebat. 
Film ini merupakan  sekuel 'Tron' yang dirilis pada 1982, ketika Garrett Hedlund yang kini  memerankan Sam Flynn belum lahir. Sementara, Jeff Bridges tampil kembali  memerankan Kevin Flynn, dan Clu sekaligus. Aktor Michael Sheen muncul  sebagai cameo, memerankan tokoh Zuse, sekutu Clu, dan menjadi salah satu  bagian paling menarik dari film ini. Zuse adalah makluk program  berambut putih dengan gaya mirip David Bowie. 
Olivia Wilde  memerankan tokoh Quorra, "murid" Kevin yang menolong Sam, namun secara  keseluruhan kehadirannya terasa sekedar tempelen. Mengikuti tren  Hollywood saat ini, sebagian adegan dari film ini direkam dengan kamera  3D. Tapi, hasilnya tidak efektif. Jadi daripada mengganggu mending  simpan saja kacamata 3D yang dibagikan ketika memasuki bioskop.
nih ada videonya buat agan..cekidot...
sumber
Jumat, 17 Desember 2010
TRON: Legacy
Posted by Unknown on 17.13. FILM -  No comments
 
	
0 comments:
Posting Komentar
tinggalkan pesan dan saran agar blog sederhana ini dapat berkembang