Minggu, 01 Juni 2014

ROUTING

Pengertian 
Routing, adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

Jenis - jenis :
  • Static Routing
Sebuah router dengan tabel routing dikonfigurasi secara manual dikenal sebagai router statis. Seorang administrator jaringan, dengan pengetahuan tentang topologi jaringan internet, secara manual membangun dan memperbarui tabel routing, pemrograman semua rute di tabel routing. Static router dapat bekerja dengan baik untuk internetwork kecil tetapi tidak baik untuk skala besar atau berubah secara dinamis internetwork karena administrasi manual mereka.
Router statis kesalahan tidak toleran. Seumur hidup dari rute statis dikonfigurasi secara manual adalah tidak terbatas dan, karena itu, router statis tidak masuk akal dan pulih dari mereguk router atau link tumbang. Sebuah contoh yang baik dari router statis adalah multihomed komputer yang menjalankan Windows 2000 (komputer dengan beberapa kartu antarmuka jaringan). Creating a static IP router with Windows 2000 is as simple as installing multiple network interface cards, configuring TCP/IP, and enabling IP routing. Membuat router IP statis dengan Windows 2000 adalah yang sederhana seperti menginstal beberapa kartu antarmuka jaringan, mengkonfigurasi TCP / IP, dan memungkinkan IP routing.
  • Dynamic Routing
Sebuah router yang dikonfigurasi secara dinamis tabel routing dikenal sebagai router dinamis. Dynamic routing terdiri dari tabel routing yang dibangun dan dipelihara secara otomatis melalui komunikasi yang berkelanjutan antara router. Komunikasi ini difasilitasi oleh sebuah routing protocol, serangkaian periodik atau on-demand routing pesan yang berisi informasi yang dipertukarkan antara router. Kecuali untuk konfigurasi awal mereka, router dinamis memerlukan sedikit pemeliharaan, dan karena itu dapat internetwork skala yang lebih besar. Kesalahan routing dinamis toleran. Dinamis rute belajar dari router lain memiliki hidup yang terbatas. Jika sebuah router atau link turun, router merasakan perubahan dalam topologi jaringan internet melalui berakhirnya masa hidup belajar rute dalam tabel routing. Perubahan ini kemudian dapat disebarkan ke router lain sehingga semua router pada internetwork menyadari topologi internetwork baru.Kemampuan untuk skala dan pulih dari internetwork kesalahan routing dinamis membuat pilihan yang lebih baik untuk menengah, besar, dan sangat besar internetwork.
Sebuah contoh yang baik dari sebuah router dinamis komputer dengan Windows 2000 Server dan Routing dan Remote Layanan Akses menjalankan Routing Information Protocol (RIP) dan Open Shortest Path First (OSPF) routing protokol RIP untuk IP dan IPX.

Perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
Pada dasarnya perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat networknya.
  • Routing dinamis pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang bersangkutan (tanpa mengetahui subnet masknya). Sedangkan Routing Statis harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju, jadi harus tahu semua alamat network yang ingin dituju. Semakin luas jaringannya, maka table routenya pun semakin banyak dan lebih rumit dibandingkan dengan Routing Dinamis.
  • Routing Dinamis sangat cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung ke banyak network). Sedangkan routing statis cocok untuk topologi jaringan yang simple.

Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Routing
Kelebihan Routing Statis
  • Beban kerja router terbilang lebih ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena pada saat konfigurasi router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada.
  • Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu.
  • Deteksi dan isolasi kesalahan pada topologi jaringan lebih mudah

Kekurangan Routing Statis 
  • Harus tahu semua alamat network yang akan dituju beserta subnet mask dan next hoopnya (gateway nya)

Kelebihan Routing Dinamis
  • Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.

Kekurangan Routing Dinamis
  • Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
  • Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok.
  • Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada.
  • Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar


http://oferiachacha.blogspot.com/2012/12/pengertian-routing-routing-statis-dan.html

VMWare

VMWare merupakan software untuk virtual machine (mesin virtual). Fungsinya adalah untuk menjalankan banyak sistem operasi dalam satu perangkat keras dan untuk menjalankan aplikasi yang ditujukan untuk system operasi lainnya. Fungsi lainnya adalah untuk mempelajari suatu sistem operasi baik ketika pada proses pembelajaran atau ketika proses pengembangan sistem operasi.
VMWare memungkinkan bebarapa sistem operasi dijalankan pada satu mesin PC tunggal secara bersamaan. Hal ini dapat dilakukan tanpa melakukan partisi ulang dan boot ulang. Pada mesin virtual yang disediakan akan dijalankan sistem operasi sesuai dengan yang diinginkan. Dengan cara ini maka pengguna dapat mem-boot suatu sistem operasi (misal Linux) sebagai host operating system (sistem operasi tuan rumah) dan lalu menjalankan sistem operasi lainnya misal MS Windows. Sistem operasi yang dijalankan di dalam operating system rumah dikenal dengan guest operating system (sistem  operasi tamu).
Ada 3 jenis VMWare, yaitu :
VMWare Workstation adalah software untuk virtual machine yang compatible dengan komputer Intel x86. Software ini memungkinkan pemakai untuk membuat satu atau lebih virtual machine dan menjalankannya secara serempak. Masing-masing virtual machine dapat menjalankan guest operating systemnya sendiri seperti Linux, Windows,BSD, dan lain-lain. Tetapi software ini tidak dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare yang lain.
VMWare Server sebenarnya memiliki sistem kerja yang sama dengan VMWare Workstation. Tetapi dibandingkan dengan VMWare Workstation, VMWare Server mempunyai kelebihan yaitu dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare yang lain. VMWare Server juga dapat menjalankan virtual machine yang dibuat oleh Microsoft Virtual PC.
VMWare Player adalah software yang digunakan untuk menjalankan virtual machine yang dibuat oleh produk VMWare lainnya. Tetapi software ini tidak dapat mebuat virtual machine sendiri.

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh bila menggunakan VMWare, antara lain:
Untuk keperluan uji program (trial and error), tidak perlu me-restart PC untuk beralih system operasi (dual boot) atau berpindah computer.
Dapat mengembangkan peranti lunak multiplatform dengan cepat karena adanya lebih dari system operasi yang berjalan bersamaan.
Dapat menambah intensitas penggunaan computer tanpa harus memebeli atau menambah computer.
Bermigrasi dengan mudah dari satu system operasi ke system operasi lain tanpa harus takut kehilanagan data karena salah partisi
Dapat membuat jaringan antar PC dengan mesin virtual walaupun PC tidak terpasang Network card maupun hub atau switch. VMware akan secara otomatis menyediakannya.
VMWare memberikan fleksibilitas penggunaan system operasi secara bersamaan, sehingga bias mempelajari system operasi yang berbeda tanpa harus kehilanagn banyak waktu.

Virtual Machine berjalan pada VMWare seperti komputer yang sesungguhnya (physical computer) sehingga untuk menjalankannnya, harus didukung sistem yang memadai. Dengan penyediaan memori yang besar sangatlah mutlak karena selain untuk keperluan sistem operasi utama, Virtual Machine (sistem operasi guest) membutuhkan pula memori yang besarnya bervariasi, tetapi dapat diatur sedemikian rupa tergantung pada sistem operasi yang diinstall. Kapasitas memori minimal sebesar 128 MB. Namun, VMware merekomendasikan sedikitnya 256 MB.
Dengan demikian, baik mesin utama maupun virtualnya dapat berfungsi dengan baik. Untuk tampilan grafis, VMware membutuhkan kartu grafis dengan resolusi di atas 256 warna.Perangkat lain yang terpasang pada system operasi utama seperti floppy disk drive, CDROM/DVDROM, sound card, dan sebagainya dapat dipilih untuk dimasukkan dalam konfigurasi mesin virtual sesuai dengan keinginan.

Hardware Requirement untuk meng-install VMWare:
Processor dengan clock speed 400 MHz atau lebih.
Memori dengan kapasitas minimal 128 MB, direkomendasikan 256MB.
Display adapter (VGA). Display adapter lebih besar dari 256 color (8 bit).
Disk Drive
a. 20 MB ruang kosong untuk instalasi dasar.
b. Minimal 500 MB ruang kosong pada disk untuk setiap system operasi guest dan software aplikasi yang diinstal di dalamnya.
c. IDE atau SCSI harddisk dan CDROM.
Pheripheral lain yang mendukung 1 unit komputer.


http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/05/Proses-Instalasi-VMWare-5.pdf

Susunan Kabel UTP Pada Jaringan Komputer

EIA/TIA-568A & EIA/TIA-568B merupakan standar internasional pengkabelan dengan jack RJ-45 dan kabel UTP/STP kategori 3, 5, dan 6 (4 twisted pair) yang digunakan dalam teknologi ethernet dan PABX. Dua standar (A & B) digunakan untuk crossover cable. Ujung satu dengan standar A, dan ujung lainnya dengan standar B.
Urutan dengan standar EIA/TIA-568A (putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat) dan EIA/TIA-568B (putih orange, orange, putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat) biasa digunakan untuk interkoneksi antar hardware maupun antar jaringan. Penggunaan susunan yang lain diperbolehkan, namun harus memenuhi kriteria pada no. 3 dan seterusnya.

  • Pin 1 & 2, dalam ethernet digunakan sebagai Tx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  • Pin 3 & 6, dalam ethernet digunakan sebagai Rx. Untuk menghindari interferensi, maka harus dijadikan 1 pair (biasanya putih orange – orange atau putih hijau – hijau) untuk memenuhi kebutuhan elektris dalam protokol high-speed-LAN.
  • Pin 4 & 5 (dalam wikipedia disebut sebagai “the central two pins”) digunakan untuk membawa sinyal telepon (internet bukan hanya ethernet) atau sinyal suara dalam standar telekomunikasi. Bahkan RJ-11 bisa dimasukkan ke port RJ-45. Untuk keperluan ini, sudah seharusnya jadi 1 pair di tengah (biasanya biru – biru putih)
  • Pin 7 & 8, biasanya digunakan untuk teknologi Power over Ethernet (PoE), yaitu untuk meningkatkan power pada perangkat VOIP, wireless LAN access point, webcam, ethernet hub, komputer, dan perangkat lain yang tidak memungkinkan untuk memberikan suplai power secara terpisah. Dalam hal ini tentunya pin 7 & 8 harus merupakan 1 pair (biasanya putih coklat – coklat).
Jadi kesimpulannya, susunan warna lain diperbolehkan, asal tiap pair tetap dibedakan penempatan berdasarkan fungsinya agar mendukung penggunaan hardware selain PC dalam jaringan.



http://rafibrangsax.blogspot.com/2013/04/susunan-kabel-pada-jaringan-komputer.html

Perbedaan VMWare Workstation dan VMWare Server

VMWare merupakan aplikasi Virtual PC dimana kita bisa menjalankan sistem operasi lain didalam sistem operasi yang kita jalankan disaat bersamaan. Jika kita sedang menjalankan Linux, disaat yang sama kita bisa menjalankan Linux, Windows, Solaris dll. Selain VMWare, masih banyak aplikasi virtual PC yang beredar, tapi yang baru saya coba baru VMWare untuk Windows, VMWare di Linux saya belum mencobanya, lha Internet saya cukup terbatas tapi gpp yang penting kita mengerti terlebih dahulu apa apa aja produk dari VMWare ini.
VMWare Workstation adalah virtualisasi PC, layaknya kita membuat PC secara virtual namun bisa difungsikan layaknya PC beneran (real pc). VMWare Workstation ini berjalan setelah ada sistem operasi yang terinstal (after OS).
VMWare Server adalah virtualisasi PC Server yang semacam VMWare Workstation tapi lebih banyak fitur atau bertujuan utama untuk virtualisasi fungsional Server atau DataCenter atau Storage System. VMWare Server berjalan setelah komputer di install OS Server / Windows Server karena banyak hal yang harus berjalan dalam linkungan IIS (Internet Information Service alias Web Server-nya Windows). Yang berbeda dengan VMWare Workstation diantaranya berbagai hal yang berhubungan dengan fungsi semacam SAN (Storage Area Network).
Selain kedua produk diatas mungkin yang sering kita dengar adalah VMWare ESX dan GSX, yaitu virtualisasi PC yang berjalan sebelum ada sistem operasi yang terinstal. Bentuknya berupa LiveCD atau Installed to CompactFlash (CF) dimana setelah VMWare ESX/GSX itu running lalu kita bisa melakukan installasi ke Virtual Machine tersebut. Nah kalo disini bukan bukan konsep dual boot lagi, tapi puluhan PC Virtual bisa kita create dan bisa berjalan bersamaan tergantung kapasitas memory, processor dan harddisk yang kita miliki.


http://universe-class.blogspot.com/2012/07/perbedaan-vmware-workstation-dan-vmware.html

JARINGAN BACKBONE

Pengertian jaringan backbone
Backbone adalah saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan. Network backbone adalah network yang menghubungkan beberapa jaringan dengan berkecepatan rendah melalui gateway.

Dengan menggunakan jaringan backbone, masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenar bisa saja bila kita hanya menggunakan kabel jaringan UTP untuk menggabungkan atar jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa sekali lambatnya. Karena kabel UTP itu hanya bisa di lewati dengan kecepatan transfer data hingga 100 Mbps, jaringan backbone bisa memuat hingga 10 Gbps. Alat yang di butuhkan untuk membangun jaringan backbone misal: bridge atau switch yang memiliki kecepatan antara 1-10 Gbps.selain itu kita bisa menggunakan converter yang mengubah kecepatan 100 Mbps ke 1 Gbps.

Jaringan backbone merupakan Mekanisme hirarki dari jaringan komputer. Backbone berada pada lapis atas pada network, terutama dalam sambungan ke sebuah sistem lanjut. Link ini berkecepatan tinggi yang menghubungkan link-link yang lebih kecil kapasitasnya. Backbone Internet biasanya menghubungkan antar negara atau benua.

Backbone merupakan jaringan telekomunikasi utama yang terdiri dari fasilitas switching dan transmisi yang menghubungkan beberapa node akses jaringan. Link transmisi antara node dan fasilitas switching itu termasuk didalamnya microwave, kabel bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi lainnya.
Backbone network Mekanisme sambungan primer dari jaringan terdistribusi berstruktur hirarki. Dapat dipastikan bahwa semua sistem yang memiliki sambungan ke sebuah sistem lanjutan pada jaringan backbone, juga memiliki sambungan ke jaringan lainnya.

Alasan penggunaan jaringan backbone:
Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi antar jaringan lokal yang ada
Meningkatnya kecepatan transfer data khususnya untuk data grafis, video, dan audio, karena Kecepatan transfer data FDDI dapat mencapai 100 Mbps
Konsep instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana, tetapi jarak jangkauan dapat lebih luas dan jauh
Jaringan backbone dapat meningkatkan kemampuan dan mengatasi bottleneck transfer

Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem interkoneksi dengan jaringan backbone ini adalah :
Jaringan backbone mempunyai kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps sehingga dapat mengurangi terjadinya peristiwa bottleneck.
Jaringan backbone biasanya akan menggunakan teknik dual ring sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.
Jaringan backbone dapat mendukung lalu lintas data, suara dan gambar.
Lingkup jaringan dapat mencapai 100 km.


Tetapi sistem interkoneksi dengan menggunakan jaringan backbone ini juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
Proses instalasi membutuhkan tenaga ahli khusus.
Biaya instalasi dan perawatan masih relatif mahal.


Teknologi yang digunakan untuk membangun jaringan backbone

Bridge backbone ring
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) : 100 Mbps, Sistem dual ring dengan protocol MAC token ring. Berdasarkan standar IEE 802.5 yang dikembangkan IBM untuk menghindari
collision tidak menggunakan collision detection melainkan token passing scheme,
token passing sceheme dapat dijelaskan secara sederhana : sebuah token bebas
mengalir pada setiap node melalui network. Saat sebuah node ingin mengirimkan
paket , node itu meraih dan melekatkan frame atau paketnya ke token. Sekarang
token itu tidak dapat digunakan lagi oleh node lalin sampai data mencapai
tujuannya. Jika telah sampai token dilepaskan oleh originating station. Token
mengalir di networ dalam satu arah dan setiap station di poll satu per satu
(kecepatannya 4 mbps dan 16 mbps).
Spesifikasi asli dari standar token ring adalah kemampuan pengiriman data
dengan kecepatan 4 mbps/detik dan kemudian ditingkatkan menjadi 16
mbps/detik. Pada jaringanring ini semua node terhubung harus beroperasi pada
kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan
menggunakan ring 4 mbps/detik sebagai penghubung antarnode sementara ring
16 mbps/detik digunakan untuk backbone jaringan. Meskipun token ring lebih cepat superior dalam berbagai segi. Token ring kurang
begitu diminati mengingat biaya implementasinya lebih tinggi dibandingkan
dengan ethernet.
Asynchronous Transfer Mode ( ATM )
Asynchronous Transfer Mode ( ATM ), lokal switch, atau public switch
Teknologi jaringan ATM memiliki kecepatan transfer data yang cukup tinggi,
Yaitu hingga 150 Mbps.dengan system kerja yang mengurutkan data terlebih dahulu hingga sampai tujuan, sehingga hasilnya adalah kualitas jaringan menjadi lebih baik.
Teknologi jaringan ini sangatlah cocok untuk pengiriman data dalam bentuk data, gambar, dan suara (multimedia), karna kecepatan yang cukup tinggi (respon time tinggi). Namun teknologi ini sangatlah lambat dalam segi perkembangannya, karna banyak perusahaan yang mengadopsi system ini dan menentukan sendiri setandari sasinya. Hal yang membuat persaingan lebih buruk lagi adalah adanya pemaksaan standarisasioleh perusahaan tertentu.
Hirarki Infrastruktur Telekomunikasi

Pada prinsipnya Infrastruktur Telekomunikasi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
Back bone Internasional, yaitu jaringan yang menghubungkan trafik domestik ke jaringan internasional, sarana utama yang digunakan adalah kabel optik bawah laut dan satelit internasional dan regional.
Backbone Domestik, adalah sarana infrastruktur yang menghubungkan kota-kota di seluruh Indonsia. Untuk hubungan kota-kota metropolitan di bagian barat Indonesia pada umumnya telah terhubung dengan kabel optik, sedangkan satelit dan radio teresterial telah terhubung ke seluruh wilayah Indonesia, rincian detail masing-masing bakbone akan diuraikan pada slide selanjutnya.
Jaringan Akses, adalah jaringan yang terhubung langsung ke pelanggan. Jaringan inilah yang memerlukan investasi yang sangat besar dengan berbagai macam variasi teknologi. Secara garis besarnya dibagi mencadi dua, yautu yang menggunakan media kabel dan wireless. Umumnya jumlah pelanggan dari masing-masing operator menggambarkan jumlah akses yang tersedia.

Teknik Pengkabelan
Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data. Warna sebutan untuk tipe kabel serat antara lain:
Single Mode fiber> Kuning
Multi Mode fiber 62.5 micron > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 1GB > Orange
Multi Mode fiber 50 micron 10GB > Aqua


Topologi Jaringan Backbone
Topologi Bus
Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3

http://justvika.blogspot.com/2010/12/desain-jaringan-utama-core-network.html